Gili Meno dan Keramahan KONTIKI cottage

07.35 jaka thinker 0 Comments

habis gambar-nyebur lagi -habis gambar nyebur lagi, asik donk-enak dong-HAHAHA

Sunyi itu pilihan


Dimusababkan Gili Trawangan begitu membludak manusianya, karena pas bertepatan dengan perayaan tahun baru, maka dengan sukarela akhirnya kami menyingkirkan diri dengan teratur untuk selanjutnya kita menikmati tahun baruan di Gili Meno, lumayan nggak terlalu rame, tanpa kembang api dan tanpa segala macam tetek bengek musik hingar bingar, kami hanya mendengar sayup-sayup bunyi letup petasan dan kembang api dari kejauhan. Bagi yang suka menikmati pantai dipenuhi dengan kesunyian, disini tempatnya, ato yang mau hanimun juga menjadi sebuah pilihan yang tepat.

Kadang kita memang benar-benar ingin menikmati suara debur ombak dan gemericik pasir yang berbisik, hanya diam membisu, seperti pasir di pantai, menuruti ombak, kemanapu kau pergi, ikuti langkah kaki, dengan sederhana...

empat sekawan kalima panjer
Bicara pantainyapun gak kalah menarik dengan Trawangan, disini juga bisa snorkeling, diving dan segala jenis kegiatan wisata pantai lainnya, karena di depan Kontiki Cottage banyak yang menyediakan penyewaan alat-alat seperti itu, bahkan salah satu pengelola penyewaan adalah cewek bule dari espanyola, sayang ga sempat ke jepret karena waktu itu dia harus ke Mataram dulu untuk cari sesuatu

Keramahan Pemilik Kontiki Cottage


Menurut pemilik penginapan, di Gili Meno ada danau, cuman airnya asin, oleh penduduk lokal dimanfaatkan utnuk membuat garam, Luas dari pulau ini sekitar 150 ha, dengan cidomo; nama andong disana, berkeliling pulau bisa ditempuh dalam waktu 1,5 jam. Di sini juga ada Gili Meno Bird Park dan wisata buaya. Sayangnya waktu itu belum ada sekolah, sehingga anak-anak harus menyebrang untuk sekolah di Gili Trawangan atau di Gili Air.

Sekitar akhir tahun 70an kami datang kesini masih hutan belantara, lanjut pemilik Kontiki, listrik sama sekali belum ada. Nama Kontiki diambil dari nama sebuah kapal tepatnya rakit yang dipergunakan oleh beberapa orang Norwegia yang melakukan perjalanan dari Amerika Selatan dengan melintasi samudra pasifik menuju kepulauan Polinesia dengan hanya menggunakan rakit, dalam rangka membuktikan bahwa orang-orang Amerika Selatan sebelum masa Columbus, dapat berimigrasi sampai ke Polinesia dengan hanya menggunakan rakit. (kalau anda ingin lihat filmnya disini http://filmbagus21.com/kon-tiki-2012/).
    kami dan pemilik Cottage                  penulis dan Pemilik Cottage         ngobrol ngarol ngidul sambil presentasi karya 

Di Kontiki ini kami menginap 3 malam, selama kami disana kami benar-benar di jamu tanpa henti, dengan sapaan dan makanan plus minuman, terutama kopi. Kalau lihat review di tripadvisor tentang Cottage ini 80% bernada positif, terutama keramahan para staffnya, tidak berbeda dengan pemiliknya, yang selalu menyapa para tamu dan bertanya tentang pelayanan di Kontiki. Wisatawan yang datang ke Kontiki kebanyakan bule, turis lokal sangat jarang bahkan bisa dibilang tidak ada, kami aja dianggap kesasar bisa sampai sana.
Kontiki sebuah persinggahan yang membahagiakan. wandey albibek lah...





   




0 komentar: